Jumat, 13 Februari 2009

Perjalanan Menuju Negara Sahabat IRAN

Kuala Lumpur, 13 Pebruari 2009, Concorde Inn, jam 17.50 wib.

Jauh hari sebelumnya, kami sudah mempersiapkan segala sesuatu yang perlu untuk rencana kunjungan ke negara sahabat Iran. Tidak hanya materi pelatihan (8 modul) yang harus disiapkan dengan baik, namun juga kesehatan dan yang paling penting adalah hati maupun pikiran kami agar tetap mau berpikir positip. Kami pergi menuju negara sahabat agar dapat melakukan yang terbaik untuk almamater Universitas Indonesia maupun Negara Republik Indonesia. Kami mendapat undangan resmi dari negara sahabat Iran untuk memberikan training berkaitan dengan sistim Biologi. Rencana kami akan berangkat tanggal 13 Pebruari hingga pulang ke tanah air 21 Pebruari 2009.
Kami mempersiapkan diri, saya sendiri Usman Sumo Friend Tambunan (team leader), Fitri Amelia MSi (Asisten) dan Syarifudin Idrus M.Si (mahasiswa program S3 FMIPA -UI).
Kami bertemu di Bandara Sukarno Hatta Terminal II, kurang lebih jam 5.00 pagi., diantar oleh Istri, anak kami Gambo, Rame mahasiswa S3 FMIPA-UI dan adek perempuan Fitri. Perjalanan terasa akan nikmat, karena kami memang sudah siap dan kami juga berusaha agar hati/pikiran kami tetap tenang, siap melakukan tugas di Timur Tengah , Negara Sahabat Iran.
Jam 6.50 pesawat take off, hingga kurang lebih setelah perjalanan satu jam, ada pengunguman tiba-tiba dari pilot bahwa pesawat akan mendarat darurat di Singapore Airport (CHANGI). Alangkah terhentaknya kami, tidak ada perasaan ada sesuatu. Pada saat itu pula kami masih dengan asik -asiknya membaca buku "The Secret" yang sangat membuat hati lebih tenang. Pilot memberitahukan, kurang lebih dalam 20 menit lagi pesawat akan mendarat di Changi setelah mendapat izin dari penguasa setempat.

Dua puluh menit , jantung dibuat bergetar cepat, diam tak menentu, berusaha tenang sesuai dengan apa yang tertulis di buku secret, tarik-menarik, berpikiran positip, jangan pernah merasa akan ada kecelakaan, terus tenang , berpikiran bahwa akan selamat di tempat tujuan. Akhirnya kami dapat landing dengan selamat di Changi.

Kurang lebih satu jam di Cangi, setelah dilakukan perbaikan kami berangkat ke Kuala Lumpur. Di tengah perjalanan kami baru sadar bahwa seorang pendekar yaitu kandidat calon wakil presiden Hasim Muzadi ada percis duduk di belakang kami dan pemain sinetron Bertran dengan ibunya ada percis disebelah kiri tempat duduk kami. Yah, semua tidak terencana, namun harus kami alami. Kami sampai di Kuala Lumpur sudah terlambat, pesawat yang akan kami gunakan Iran Air sudah terbang.
Terpaksa kami harus menginap satu malam di Kuala lumpur yang disiapkan oleh maskapai penerbagan Malaysia Airways di Concorde Inn. Setelah sampai di penginapan, kami mengemail ke Iran mengabarkan keadaan kami, telepon keluarga di jakarta bahwa kami baik-baik saja, telp ke Iran (yang menerima adalah Istri Prof. T. Khayamian) dan kami pun istirahat untuk menghilangkan penat, makan siang, beraktifitas hingga besok paginya berangkat menuju IRAN, negara nan Garang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar