Kamis, 26 Februari 2009

IRAN NAN INDAH


Perjalanan Kualalumpur-Isfahan, 14 Pebruari 2009

Setelah kami bergegas menyiapkan barang bawaan yang brantakan dan makan pagi, kami berangkat ke airport KLIA menggunakan “Concorde inn” Bas transit. Kami sampai di airport lebih kurang 10 menit, langsung ke booking Desk Iran Air. Disini kami tidak mengalami halangan, karena terkesan bahwa kemarinnya kami gundah gulana akibat penerbangan malaysian air yang terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti penerbangan Iran air jam 11.10.
Setelah melalui imigrasi, kami langsung menuju boarding gate iran Air. Pada saat menunggu jam take off, diantara begitu banyak calon penumpang, kami determinasi hanya kami orang malayu yang akan ikut terbang, selebihnya adalah dari Timur Tengah. Pada kesempatan itu, kami mencoba mempelajari tipe orang Iran khususnya dan orang timur tengah umumnya.Orang Iran yang kami temui semua cantik cantik (wanitanya) dan gagah-gagah (prianya). Dalam benak kami, orang ini sangat jauh berbeda dengan masyarakat bangsa kami, yang kebanyakan kemayu karena mungkin kurang asupan giji makanan setiap harinya. Sangat terkesan mereka energetik, powerful, dinamis dan yakin. Kami juga ingin seperti mereka, malahan sepakat untuk melebihi mereka, menunjukkan kepada mereka bahwa kami dapat : “ meminta, percaya dan siap menerima yang ada didepan mata kami yaitu kebajikan, perbuatan kepada mereka sebagai perlambang persahabatan, sekaligus memperkenalkan pada mereka bahwa inilah kami segelintir dari masyarakat Indonesia yang memiliki mimpi besar, tawakal dan ingin selalu berbuat terbaik tanpa pandang bulu.Penerbangan sungguh melelahkan, bosan danpenat selama kurang lebih 8 (delapan jam). Selama penerbangan ,kami baik baik saja walaupun terkadang merasa gelisah karena penerbangan yang relatif cukup lama. Namun suasana kekeluargaan terasa sekali, satu sama lain diantara mereka saling menyapa, walaupun kami tidak tau apa yang mereka sebut dan perbicangkan.
Sampai di Khomeini international airport kurang lebih jam 4 sore waktu setempat. Setelah keluar dari pesawat, kami langsung menuju pengurusan visa pasport dinas. Setelah mereka ketahui kami dinas, langsung diarahkan supaya langsung saja ke desk imigrasi. Petunjuk in kami lakukan, namun apa mau dikata sedikit membutuhkan waktu karena mereka kelihatannya kurang mengerti bagaimana memperlakukan kami yang tidak memiliki visa. Akhirnya mereka saling berdialok, tanya sini tanya sana. Suruh berdiam menunggu ditempat. Satu hal yang terasa pada saat itu adalah, kami tidak merasa tidak nyaman, kami tunggu saja tanpa ada perasaan kesal. Kami tunggu dengan tenang dan senyum, walaupun semua penumpang Iran Air yang bersama-sama dengan kami sudah melewati imigrasi. Akhirnya kami dipersilahkan untuk meneruskan perjalanan dengan hanya menstempel pasport dinas kami. Terasa sangat sederhana, tanpa ada mengisi form imiggrasi yang biasanya kita lakukan jika melakukan perjalanan ke luar negeri.
Kami tinggal di Hotel Universitas, jika dibandingkan dengan hotel di tanah air boleh dikatakan hotel bintang 3. Ada beberapa pengecualian, yaitu karena kami adalah rombongan ( 3 orang) maka kami sedikit agak istimewa yaitu kami boleh makan apa saja suesuai kehendak kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar